PADATNYA PARKIRAN DIKAMPUS
Purwakarta,
05-03-2015
Sepeda motor merupakan kendaraan yang dipakai oleh mayoritas orang
Indonesia saat ini. Selain harganya terjangkau dan bisa kredit, bepergian
dengan menggunakan sepeda motor juga lebih mudah, cepat dan praktis. Itulah
mungkin alasan kenapa mahasiswa STT Wastukancana memilih untuk pergi ke kampus
menggunakan sepeda motor. Dampak baiknya, mereka bisa datang ke kampus tepat
waktu dan bisa menghemat beberapa rupiah karena menggunakan sepeda motor
terhitung lebih murah dibanding menggunakan kendaraan umum yang meskipun BBM
sudah turun lagi, tarifnya masih saja sama seperti tarif saat kenaikan BBM
tempo hari. Namun segala sesuatu selalu berdampak positif dan negatif bukan?
Jika sepeda motor berdampak baik, maka dampak buruknya bisa kita lihat di
parkiran kampus STT Wastukancana. Sepeda motor yang berjubel memenuhi tempat
parkir bahkan meluber sampai ke depan kelas dan sekretariat Badan Eksekutif
Mahasiswa. Hal ini seperti tidak akan ada ujungnya. Penerimaan mahasiswa baru
secara besar-besaran yang tidak diimbangi dengan lapangan parkir dengan
kapasitas yang cukup membuat parkiran kampus STT Wastukancana sedikit tidak
indah. Banyak mahasiswa mengeluhkan akan hal ini, beberapa mahasiswa yang kami
wawancarai tadi malam menyebutkan bahwa mereka seringkali kebagian parkir di
tempat yang tidak strategis sehingga pada saat pulang, sepeda motor susah untuk
keluar karena terhalang oleh sepeda motor yang lain. Tono, mahasiswa semester 6
informatika menyarankan agar mahasiswa sebaiknya datang ke kampus menggunakan
kendaraan umum, larangan membawa sepeda motor ke kampus sebenarnya sudah
diterapkan di beberapa universitas di Bandung. Agar lebih ramah lingkungan,
mungkin kampus kita juga bisa melakukan hal yang sama.
Akan tetapi, seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa angkutan umum tidaklah praktis dan
memakan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan sepeda motor, maka
sepertinya kita harus berpikir ulang untuk menerapkan aturan ini. Sedangkan sebagian
mahasiswa yang lain menyarankan agar lahan parkir diperluas ke belakang bila
perlu sampai rel kereta. Semoga saja ada penyelesaian terbaik dari masalah ini,
semoga saja uang iuran mahasiswa cukup untuk membuat parkiran kampus STT
Wastukancana lebih layak.
1 komentar:
Kalau kampus2 diluar kota, memerapkan sistem tanpa motor ke kampus itu karena disana kuliahnya pagi, lah kita di STT wastukancana, kuliah didominasi oleh para pekerja sehingga kuliah ramai dan padat pada malam hari, dan perlu di ingat bahwa perkuliahan malam berakhir pada pukul 22.40, apakah jam segitu angkutan umum masih ada..?? Kalau pun ada, menjadi korban kejahatan dengan angkutan umum pada malam hari lebih besar potensinya.. 😃
Posting Komentar