Selasa, 10 Maret 2015

PADATNYA PARKIRAN DIKAMPUS


PADATNYA PARKIRAN DIKAMPUS
Purwakarta, 05-03-2015


Sepeda motor merupakan kendaraan yang dipakai oleh mayoritas orang Indonesia saat ini. Selain harganya terjangkau dan bisa kredit, bepergian dengan menggunakan sepeda motor juga lebih mudah, cepat dan praktis. Itulah mungkin alasan kenapa mahasiswa STT Wastukancana memilih untuk pergi ke kampus menggunakan sepeda motor. Dampak baiknya, mereka bisa datang ke kampus tepat waktu dan bisa menghemat beberapa rupiah karena menggunakan sepeda motor terhitung lebih murah dibanding menggunakan kendaraan umum yang meskipun BBM sudah turun lagi, tarifnya masih saja sama seperti tarif saat kenaikan BBM tempo hari. Namun segala sesuatu selalu berdampak positif dan negatif bukan? Jika sepeda motor berdampak baik, maka dampak buruknya bisa kita lihat di parkiran kampus STT Wastukancana. Sepeda motor yang berjubel memenuhi tempat parkir bahkan meluber sampai ke depan kelas dan sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa. Hal ini seperti tidak akan ada ujungnya. Penerimaan mahasiswa baru secara besar-besaran yang tidak diimbangi dengan lapangan parkir dengan kapasitas yang cukup membuat parkiran kampus STT Wastukancana sedikit tidak indah. Banyak mahasiswa mengeluhkan akan hal ini, beberapa mahasiswa yang kami wawancarai tadi malam menyebutkan bahwa mereka seringkali kebagian parkir di tempat yang tidak strategis sehingga pada saat pulang, sepeda motor susah untuk keluar karena terhalang oleh sepeda motor yang lain. Tono, mahasiswa semester 6 informatika menyarankan agar mahasiswa sebaiknya datang ke kampus menggunakan kendaraan umum, larangan membawa sepeda motor ke kampus sebenarnya sudah diterapkan di beberapa universitas di Bandung. Agar lebih ramah lingkungan, mungkin kampus kita juga bisa melakukan hal yang sama. 
Akan tetapi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa angkutan umum tidaklah praktis dan memakan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan sepeda motor, maka sepertinya kita harus berpikir ulang untuk menerapkan aturan ini. Sedangkan sebagian mahasiswa yang lain menyarankan agar lahan parkir diperluas ke belakang bila perlu sampai rel kereta. Semoga saja ada penyelesaian terbaik dari masalah ini, semoga saja uang iuran mahasiswa cukup untuk membuat parkiran kampus STT Wastukancana lebih layak. 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau kampus2 diluar kota, memerapkan sistem tanpa motor ke kampus itu karena disana kuliahnya pagi, lah kita di STT wastukancana, kuliah didominasi oleh para pekerja sehingga kuliah ramai dan padat pada malam hari, dan perlu di ingat bahwa perkuliahan malam berakhir pada pukul 22.40, apakah jam segitu angkutan umum masih ada..?? Kalau pun ada, menjadi korban kejahatan dengan angkutan umum pada malam hari lebih besar potensinya.. 😃

Posting Komentar