Lembaga Survei Nasional mencatat, masyarakat telah kehilangan
kepercayaan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
periode 2009-2014. Pemerintahan Presiden Yudhoyono mendapatkan rapor
merah di setiap bidang di mata masyarakat.
"Hanya di bidang kesehatan dan pendidikan, masyarakat memberi rapor biru yaitu nilai C minus. Sedangkan di bidang hukum, ekonomi, dan politik masyarakat memberikan nilai D dan E," kata Peneliti Utama LSN, Dipa Pradipta dalam konferensi pers, Ahad, 2 Juni 2013.
Ia memaparkan, dalam sebuah survei LSN 49,2 persen responden menilai kondisi negara di periode kedua pemerintahan Presiden Yudhoyono tidakada perubahan dan perbaikan yang signifikan. Bahkan, sekitar 30,2 persen menilai kondisi negara semakin buruk dan hanya 18,5 persen yang menilai kondisi negara semakin baik.
Beberapa kasus yang melibatkan pejabat negara dan situasi keamanan yang lemah, menurut Dipa menyebabkan nilai ketidakpuasan masyarakat di bidang hukum sangat rendah. LSN mencatat 65,6 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja pemerintah di bidang hukum, dan hanya 28,3 persen yang mengklaim puas.
Hal yang sama juga disampaikan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Sebanyak 64,1 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja dan kebijakan ekonomi yang digadang pemerintah. Tingkat kepuasan masyarakat juga dinilai stagnan sejak sembilan tahun lalu Yudhoyono terpilih sebagai presiden yaitu sebesar 30 persen. "Bahkan, 16,3 persen masyarakat menyatakan ekonomi rumah tanggan mereka justru menjadi lebih buruk dari lima tahun sebelumnya," kata Dipa.
LSN menggelar survei pada 1 hingga 10 Mei 2013 di 33 provinsi dengan jumlah responden mencapai 1230 orang. Survei dilakukan dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang dengan simpangan kesalahan sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara dan analisis media.
"Hanya di bidang kesehatan dan pendidikan, masyarakat memberi rapor biru yaitu nilai C minus. Sedangkan di bidang hukum, ekonomi, dan politik masyarakat memberikan nilai D dan E," kata Peneliti Utama LSN, Dipa Pradipta dalam konferensi pers, Ahad, 2 Juni 2013.
Ia memaparkan, dalam sebuah survei LSN 49,2 persen responden menilai kondisi negara di periode kedua pemerintahan Presiden Yudhoyono tidakada perubahan dan perbaikan yang signifikan. Bahkan, sekitar 30,2 persen menilai kondisi negara semakin buruk dan hanya 18,5 persen yang menilai kondisi negara semakin baik.
Beberapa kasus yang melibatkan pejabat negara dan situasi keamanan yang lemah, menurut Dipa menyebabkan nilai ketidakpuasan masyarakat di bidang hukum sangat rendah. LSN mencatat 65,6 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja pemerintah di bidang hukum, dan hanya 28,3 persen yang mengklaim puas.
Hal yang sama juga disampaikan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Sebanyak 64,1 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja dan kebijakan ekonomi yang digadang pemerintah. Tingkat kepuasan masyarakat juga dinilai stagnan sejak sembilan tahun lalu Yudhoyono terpilih sebagai presiden yaitu sebesar 30 persen. "Bahkan, 16,3 persen masyarakat menyatakan ekonomi rumah tanggan mereka justru menjadi lebih buruk dari lima tahun sebelumnya," kata Dipa.
LSN menggelar survei pada 1 hingga 10 Mei 2013 di 33 provinsi dengan jumlah responden mencapai 1230 orang. Survei dilakukan dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang dengan simpangan kesalahan sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara dan analisis media.
0 komentar:
Posting Komentar