Muhammad Riza Chalid [Tengah]
Tadi malam saya ketemu dgn orang-orang yang luar biasa…mereka adalah orang orang yang tahu persis bagamana negara RI dirampok oleh para mafia minyak
Informasi mereka menarik. Apalagi kebetulan ada berita pergantian direksi Pertamina oleh MenBUMN dahlan iskan dan heboh soal Petral
Sebab itu saya akan coba cuplikan sedikit informasi tentang mafia minyak, hubungannya dengan Pertamina dan rezim SBY.
1. Dulu kita dihebohkan dengan pemberitaan tentang Petral yang mau dibubarkan MenBUMN Dahlan Iskan tapi ternyata batal dan bahkan sekarang makin eksis
2. Dari dulu Petral disebut2 sebagai sarang korupsi puluhan triliun mulai dari jaman Orba/Suharto sampai sekarang ini. Tak pernah bisa disentuh.
3. Petral atau Pertamina Trading Energy Ltd adalah perseroan terbatas anak perusahan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak.
4. Saham Petral 99.83% dimiliki oleh PT. Pertamina dan 0.17% dimiliki oleh Direktur utama Petral Nawazir sesuai dgn UU / CO Hongkong.
5. Tugas utama Petral adalah menjamin supply kebutuhan minyak yang dibutuhkan Pertamina/ Indonesia dengan cara membeli minyak dari luar negeri
6. Saat ini Petral memiliki 55 perusahaan yang terdaftar sebagai mitra usaha terseleksi. Pengadaan minyak o/ Petral dilakukan secara tender terbuka.
6. Namun Petral juga melakukan pengadaan minyak dengan pembelian langsung. Alasannya : ada jenis minyak tertentu yang tidak dijual bebas atau…
7. ..pembelian minyak secara langsung dapat lebih murah dibandingkan dengan mekanisme tender terbuka.
8. Tahun 2011 Petral membeli 266,42 juta barrel minyak. Terdiri dari 65,74 juta barrel minyak mentah dan 200,68 juta barrel berupa produk
9. Harga rata rata pembelian minyak oleh Petral adalah : USD 113,95 per barel untuk minyak mentah, USD 118,50 utk premium, USD 123,70 untuk solar.
10. Total pembelian minyak Petral adalah : USD 7.4 milyar untuk minyak mentah dan USD 23.2 milyar utk bensin/solar. Total : USD 30.6 milyar
11. US$ 30.6 milyar atau setara dengan Rp. 275.5 triliun per tahun. itulah jumlah uang yang dikeluarkan Pertamina/negara untuk impor minyak
12. Sekali lagi…uang Pertamina/Negara yang dikeluarkan untuk membeli minyak impor melalui Petral pada tahun 2011 = Rp. 275.5 triliun !
13. Jumlah uang yang luar biasa besar yang dikeluarkan negara untuk beli minyak impor melalui Petral ini tentu saja TIDAK pernah luput dari MAFIA.
14. MAFIA minyak yangg disebut-sebut menguasai dan mengendalikan Petral adalah Muhammad Riza Chalid. Riza diduga kuasai Petral selama puluhan tahun.
15. Disamping Riza, dulu Tommy Suharto juga disebut-sebut sebagai salah satu mafia minyak. Perusahaan Tommy diduga mark up atau titip US$ 1-3/barel
16. Kita sudah tahu siapa Tomy Suharto, tapi siapakah Muhammad Riza Chalid? Dia adalah WNI keturunan Arab yang dulu dikenal dekat dengan Cendana.
17. Riza, pria berusia 53 tahun ini disebut sebagai PENGUASA ABADI dalam bisnis impor minyak RI. Dulu dia akrab dengan Suharto sekarang merapat ke SBY.
18. Riza disebut-sebut sebagai sosok yang rendah hati, tapi siapapun pejabat Pertamina termasuk Dirut Pertamina akan gemetar dan tunduk jika ketemu dia.
19. Siapa pun pejabat Pertamina yang melawan kehendak Riza akan lenyap alias terpental. Termasuk Ari Soemarno Dirut Pertamina yang dicopot jabatannya.
20. Ari Soemarno dulu terpental dari jbtn Dirut Pertamina gara-gara mau pindahkan Petral dari Singapore ke Batam. Riza tidak setuju. Ari dipecat.
21. Jika Petral berkedudukan di Batam/Indonesia tentu pemerintah dan masyarakat luas lebih mudah awasi operasional Petral yg terkenal korup.
22. Rencana Ari soemarno ini tentu bahaya. Bisa ganggu kenyamanan Mafia Minyak yang sudah puluhan tahun menikmati legitnya(lezatnya) bisnis minyak.
23. Para perusahaan minyak dan broker minyak internasional mengakui kehebatan Riza sebagai God Father bisnis impor minyak Indonesia.
24. Di Singapore, Muh Riza Chalid dijuluki “Gasoline God Father”. Lebih separoh impor minyak RI dikuasai oleh Riza. Ga ada yang berani lawan.
25. Dulu Global Energy Resources, perusahaan Riza pernah diusut karena temuan penyimpangan laporan penawaran minyak impor ke Pertamina.
Red: Hamzah Zaelani
Sumber: http://kafilyamin.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar