Senin, 20 Mei 2013

@triomacan2000: HAPUS SUBSIDI BBM BAGI RAKYAT MISKIN!!


                

                Saat ini Pemerintah Indonesia sedang sibuk membahas masalah kenaikan BBM serta peniadaan subsidi BBM bagi masyarakat yang kurang mampu. Kedua isu tersebut cukup hangat karena memang sudah hampir 100 kali Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dibawah Presiden SBY ini melakukan rapat pembahasan kenaikan BBM sejak 2009.
                Banyak sekali kalangan masyarakat yang menentang kebijakan pemerintah ini, apalagi terkait peniadaan subsidi BBM. Beberapa waktu lalu, salah satu tokoh Nasional, Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin mengatakan dalam akun twitternya (@mdinsyamsuddin), bahwa menaikan harga BBM sesuai harga pasar dunia itu melanggar keputusan MK tahun 2003. Beliau juga mengatakan, bahwa kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi BBM ini termasuk perintah LOI IMF.
                Tak lama setelah kultwit yang diberikan oleh Din Syamsuddin, salah satu akun fenomenal di twitland, yaitu @triomacan2000 memberikan komentar terkait subsidi BBM tersebut. Akun ini memberikan berbagai macam fakta terkait subsidi BBM yang menurutnya “sangat” merugikan negara.
                Menurutnya, produksi minyak mentah di Indonesia saat ini ialah 840.000 barrel/hari, sedangkan konsumsi domestik Indonesia mencapai 1.4 juta barrel/hari. Dari 840.000 tersebut, hak milik Indonesia ialah 80%, yaitu sekitar 672.000 barrel/hari, sehingga realitanya, Indonesia harus import minyak sebanyak 728.000 barrel/hari atau 265.720.000 barrel/tahun. Menurutnya, kemungkinan hasil minyak Indonesia di tahun 2022 akan habis.
                Menurut @triomacan2000, isu BBM selalu dipolitisir oleh berbagai pihak yang mempunyai kepentingan pribadi di Indonesia. Karena faktanya, BBM bersubsidi seringkali “dimainkan” oleh mafia di Indonesia. Permainan ini terjadi karena adanya disparsitas/selisih harga BBM di Indonesia yang hanya 4500/ltr sedangkan harga pasar dunia diatas 10.000/ltr. Karena disparsitas tersebut, oknum Pertamina, aparat dan juga mafia dapat melakukan permainan untuk menjual BBM bersubsidi ke luar negeri.
                Fakta lain terkait BBM ini menurut akun tersebut ialah, subsidi BBM yang dilakukan pemerintah mengakibatkan pembengkakan APBN Indonesia. Sejak tahun 2009, subsidi BBM ini tembus angka 800 Triliun rupiah, sehingga pemerintah terpaksa berhutang ke berbagai negara. Berdasarkan data, total hutang Indonesia per Februari 2013 mencapai 1988.87 Triliun rupiah. Akibatnya, APBN tak punya cukup dana untuk pembangunan /kesejahteraan masyarakat.
                Dari berbagai fakta tersebut, menurut @triomacan2000, terdapat dua hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah kita untuk dijadikan solusi. Pertama ialah penegakan hukum sebaik mungkin terhadap mafia serta oknum yang merugikan negara. Akan tetapi hal ini menurutnya sangat sulit dilakukan oleh pemerintah kita. Sehingga solusi terbaik ialah menghilangkan disparsitas harga BBM, dengan kata lain meniadakan subsidi BBM bagi masyarakat Indonesia. sehingga APBN yang dialokasikan untuk subsidi tersebut bisa dialihkan fungsinya untuk kesejahteraan masyarakat di bidang yang lain. (red:Hamzah)

0 komentar:

Posting Komentar