SEKRETARIAT TAK LAGI MENJADI SENTRAL AKTIFITAS MAHASISWA

     Sekretariat adalah sentral aktivitas mahasiswa. namun ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, melihat keadaan sekretariat yang bukan lagi sentral aktivitas, melainkan bangunan ‘hampir’ kosong. Kenapa?
Yang paling utama adalah kesadaran mahasiswa itu sendiri. Terlihat sangat jelas bahwa kebanyakan dari mahasiswa STT Wastukancana adalah mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) sehingga melupakan tugas moral mereka dalam melakukan pengabdian. Padahal jika mereka tahu bahwa banyak hal positif yang dapat dilakukan di sekretariat seperti bertukar pikiran dan wawasan dengan mereka serta bersilaturahmi.
     Adapun hal lain yang menjadi salah satu alasan kenapa sekretariat  jarang dikunjungi mahasiswanya, yaitu kontruksi atau keadaan bangunan yang kurang nyaman dan lokasi sekretariat yang cenderung ‘mojok’ membuat mahasiswa enggan beraktivitas disana. Memang bila kita lihat dari sisi lokasi, bangunan yang seharusnya menjadi sentral aktivitas itu malah seperti ‘menutup diri’ karna semua sekretariat terhalang oleh bangunan lain. Serta tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada mahasiswa yang tidak tahu dimana letak sekretariat mereka.
     Oleh karena itu, saat ini pihak BEM beserta Himpunan Mahasiswa Jurusan bersama-sama menuntut agar dilakukan re-lokasi sekretariat ketempat yang lebih strategis dan disejajarkan (tidak terpisah-pisah). Mereka juga menuntut agar pihak Yayasan memperhatikan dari segi kelayakan. Kabarnya, surat pengajuan telah dilayangkan kepada pihak struktural STT Wastukancana dan tinggal menunggu keputusan. Ini menjadi suatu pergerakan nyata dari BEM dan HMJ dalam langkah meningkatkan kualitas organisasi serta menjaga tali silaturahmi dengan baik. Mungkin ini salah satu solusi kongkrit yang diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat organisasi mahasiswa STT Wastukancana agar dapat mengembangkan ide & kreatifitas mahasiswa.Sukses terus untuk BEM dan HMJ dalam berjuang dan buktikan bahwa kita cinta STT Wastukancana… Maju terus kampusku, JAYALAH WASTUKANCANA-KU…  (Red: Vatya Indra)